Minggu, 12 Agustus 2012

Susu Kedelai vs Susu Sapi


Segala sesuatu yang ada di dunia ini, pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu pula dengan susu. Saat ini, banyak orang beralih ke susu kedelai. Lho kenapa? Karena susu sapi notabene dengan laktosa, yang merupakan karbohidrat utama susu sapi, dan banyak orang yang alergi terhadap kandungan tersebut.Lalu, apa saja keunggulan dan kelemahan susu-susu tersebut?
Laktosa, karbohidrat utama dalam susu sapi, akan menyebabkan masalah pencernaan bagi beberapa orang. Orang yang intoleran (tidak toleran) terhadap laktosa, disebabkan karena kekurangan enzim laktosa, yang diperlukan untuk memecah laktosa.
Hal ini membuat orang yang intoleran menghasilkan gas, kembung, dan diare setelah mengonsumsi beberapa bentuk produk susu sapi.
Susu kedelai adalah pengganti bagi orang yang alergi terhadap susu sapi. Secara teknis, susu kedelai bukanlah susu seperti pada susu sapi, melainkan minuman yang terbuat dari sari kacang kedelai. Susu kedelai juga populer di kalangan vegetarian, karena bahan dasarnya yang berasal dari tumbuhan.
Saat ini, lebih banyak orang yang sengaja memilih susu kedelai ketimbang susu sapi, karena manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Tapi manfaat kedelai sampai saat ini masih menjadi perdebatan, meskipun diterima secara umum bahwa susu kedelai mengandung sejumlah besar senyawa yang sangat sehat.
Perbedaan Susu Kedelai dan Susu Sapi

Perbedaan utama antara susu kedelai dan susu sapi adalah sumbernya, yaitu tumbuhan dan hewan. Seperti dilansir dari SteadyHealth, satu cangkir susu kedelai yang tidak difortifikasi (masih murni, belum mengalami pengayaan), mengandung hampir 7 gram protein, 4 gram karbohidrat, 4,5 gram lemak, dan tidak mengandung kolesterol.

Ilmu Memikat Wanita



Ada beberapa hal yang tidak pernah diajarkan disekolah dan tidak pernah diwariskan oleh orang tua, salah satunya adalah… ilmu memikat hati seseorang.
Bicara mengenai Imu memikat Hati, mungkin kita akan mengingat nama Casanova, namun bukan dialah sang guru besar melainkan seorang wanita bernama Ninon de Lenclos.

Ninon adalah seorang Pelacur Prancis di abad pertengahan yang sangat lihai dan sangat menguasai permainannya, ia sangat mengerti hati pria dan wanita. Karena kepandaiannya ini, banyak keluarga2 bangsawan yang mengirimkan anak2nya untuk belajar Ilmu Cinta kepadanya.
Salah satu “murid” Ninon adalah seorang pemuda bangsawan yang sedang jatuh cinta kepada seorang Countess cantik yang angkuh.Apapun usaha yang dilakukan oleh sang pemuda tak berhasil menarik perhatian si Countess.
Saat pemuda ini menceritakan semuanya kepada Ninon, ia benar2 ditertawakan karena Ninon tahu bahwa semua yang dilakukan olehnya sangat amat lugu dan bodoh.
Ninon berkata pada pemuda itu bahwa Cinta seperti sebuah peperangan, dan gadis itu adalah sebuah benteng yang kokoh, yang menunggu untuk dihancurkan.
Untuk melakukannya, harus ada strategi yang cerdas.

5 Kebiasaan yang Bisa Membuat Anda Terlihat Tua




Produk perawatan wajah anti-aging memang sudah banyak dijual di pasaran. Namun, jika Anda tetap melakukan kebiasaan buruk, semahal apapun produk anti-aging Anda, itu tidak akan memberikan hasil yang signifikan.
Terlihat tua tidak hanya tentang wajah yang berkerut saja, penurunan energi juga merupakan tanda-tanda Anda mengalami penuaan. Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata bisa menyebabkan Anda terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. Berikut lima kebiasaan buruk yang dikutip dari sheknows.
1. Makan terlalu banyak

Makan terlalu banyak tentu saja menimbulkan dampak negatif terhadap tubuh, hal ini juga berlaku saat memakan buah dan sayuran terlalu banyak. Tidak hanya menambah berat tubuh saja, Anda bisa terkena risiko awal penyakit jantung dan diabetes.
Sebaiknya perhatikan asupan kalori dan lemak dalam tubuh. Jika berolahraga bukanlah pilihan Anda, tips ini bisa menjadi pilihan agar tubuh tetap langsing.

10 Penyakit Mental Manusia


1. Menyalahkan orang lain

Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan.
Primitif. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah: “Siapa nih yang nyantet?” Selalu “siapa”, Bukan “apa” penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu “apa” sebabnya, bukan “siapa”. Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas.
Kekanak-kanakan. Kenapa? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh, “Adik tuh yang salah”, atau, “Mbak tuh yang salah”. Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.